Minggu, 12 Oktober 2014

Comeback, again..

Aku tidak tahu bagaimana harus memulai cerita ini. Cerita tentang kita. Iya, selalu tentang kita kan?
Kadang aku berfikir, Tuhan memang Maha Bercanda. Kenapa bercanda? Tuhan bercanda dengan takdir kita. Ketika aku berfikir cerita kita telah usai, ketika aku dan kamu telah menemukan "yang lain", lalu aku dan kamu dihadapkan pada suatu kenyataan yang membuat aku dan kamu bertemu kembali.
Ya, setelah kamu memutuskan untuk mengubah kita menjadi aku dan kamu lagi, aku bertemu dengan seseorang yang baru. Seseorang yang berbeda denganmu. Dia tenang, sedikit pendiam menurutku. Saat itu kupikir mungkin dengan adanya dia aku akan melupakanmu. Aku sudah cukup mengenalnya, tapi tak sedalam aku mengenal kamu. Dia datang padaku, sedikit mengisi kekosongan ruang dalam hati yang kamu tinggalkan begitu saja dengan kenangan-kenangan didalamnya. Asal kamu tahu, tidak mudah buatku untuk membuka ruang itu. Kamu terlalu lama didalamnya. Kamu terlalu banyak mengisinya dengan kenangan manis itu. Aku pun bercerita padanya tentang kamu. Termasuk ketika dia mengungkapkan perasaannya kepadaku. Ku bilang aku sedang menata ruang yang barusan kamu tinggalkan. Dia bilang, "akan aku bantu". Aku hanya tersenyum saat itu. Bagaimanapun dia menunjukan berbagai cara untuk membantu, akan ada satu titik dimana aku menyadari bahwa semua yang aku lakukan ini hanya pelarianku. Iya, bagaimana bisa aku jatuh kepada yang lainnya disaat hati dan pikiranku masih tertuju kepada kamu.
Disuatu ketika aku dipertemukan kembali pada kamu. Seperti pertemuan baru, karena sebelumnya kamu memutuskan untuk menjauh dariku. Kamu bilang kamu tidak bisa bila terus melihat kabarku. Begitulah.. kamu bilang saat itu kalau ceroboh telah meninggalkan aku. Tapi saat itu pula kamu tidak berusaha untuk mengembalikan "kita" tetapi malah berkata ingin jauh saja dari ku. Aku cuma bisa mengiyakan, kan?
Dan pertemuan itu terjadi.. benteng pertahanan selama berminggu-minggu yang kubangun susah payah untuk tidak ingat kembali kepadamu hancur sudah. Rasa yang sudah mulai ku singkirkan sedikit demi sedikit langsung kembali, bahkan berlipat-lipat dari sebelumnya. Egoisme ku pun muncul. Iya aku ingin "kita" kembali.
Bagaimana dengan dia? Bahkan di cerita ini pun hanya ada sedikit tentang dia kan? Karena bagiku yang utama masihlah kamu. Hehehehehehehehehehe. Aku mulai sedikit demi sedikit pergi dari dia. Lebih tepatnya meninggalkan begitu saja. Aku tidak ingin membawanya terlalu jauh dalam perasaanku yang masih saja tertuju kepada kamu. Without saying goodbye, i leave him.
Pada suatu waktu, akhirnya aku dan kamu saling mengaku. Bahwa aku dan kamu masih saja terbayang akan "kita". Saat itu semesta sepertinya sedang berkonspirasi. Akhirnya aku dan kamu kembali. Menjadi kita. Kita seperti sebelumnya.
Setelahnya kamu pun bercerita, sebelumnya kamu sempat menemukan yang lain. Yang lebih menyenangkan, yang tidak membosankan seperti ku. "Dia"-mu pun sepertinya sudah jatuh kepadamu. Tapi entah kenapa takdir mempertemukan kita kembali. Menyatukan kembali aku dan kamu. Yang pernah berfikir bahwa kita sudah tak akan lagi kembali menjadi kita, yang pernah berfikir pula bahwa aku dan kamu akan memulai cerita lain dengan yang lainnya. Benar-benar Maha Bercanda, bukan?