November , 14
Euforia itu masih bersisa . Ini masih sehari setelah
perayaan kebersamaan kita selama satu tahun ini. Hatiku masih saja membuncah
ketika mengingat hari itu , hari dimana kamu mengungkapkan perasaanmu kepadaku.
Aku tidak akan pernah lupa , memori itu masih sangat kuat melekat di otak ku .
Aku tidak ingin menggantinya dengan memori-memori yang lain.
Rasa ku masih sama , tak berubah , bahkan semakin bertambah.
Bagaimana denganmu? Apakah sama denganku? Aku harap masih …. Apa kamu mulai
lelah? Apa kamu jenuh dengan semua ini? Apa kamu sudah mulai memahami semua
kekuranganku?
Aku tak perlu membayangkan dan menerka-nerka jawaban darimu.
Ketika kita berjalan semakin jauh maka aku akan menemukan jawabannya. Sejauh
ini aku tak berharap banyak. Aku hanya menginginkan agar kamu nyaman didekatku.
Aku punya pundak yang selalu siap untuk menopang kepalamu. Kamu tahu aku tak
pandai berbicara. Aku tak punya cukup kata-kata yang bissa menentramkan hatimu
disaat kamu merasa gundah. Tapi ingatlah aku selalu siap menggenggam tanganmu ,
menopang kepalamu dengan pundakku , dan memelukmu agar kamu tak merasa
sendirian. Aku selalu di sampingmu . Bukan didepan untuk mendahuluimu atau di
belakang untuk selalu mengikuti apa yang kamu mau. Aku disampingmu , menemani
jalanmu .. mengingatkan ketika kamu salah melangkah , dan menarikmu kembali
bersamaku di jalan yang dari awal kita lalui bersama.
Aku suka semua dari kamu , terlebih senyummu. Aku juga suka
melihat wajah jahilmu , juga wajahmu ketika kamu cemberut , juga suka pada pipi
gembul dan rambut tebalmu. I Love everything about you ..
Aku tidak tahu kemana jalan kita selanjutnya , yang aku tahu
sekarang aku sedang berjalan bersama kamu. Entah jalan kita nanti berliku
ataupun berbatu , aku harap kamu masih mau menempuhnya bersamasama denganku .
Teruntuk Hertas Fajar Tawakal , I love you ..